It’s Mugello, baby.
It’s more than a race… It’s HOPE,
It’s more than a race… it’s a PRIDE,
It’s more than a race… it’s The Rider and his the best fans in the world.
But…
Yeah, that Thing Happened again.
He crashed. Again.
In Mugello.
May i repeat? Yes, MUGELLO.
Bukan sekedar sirkuit kesukaan.
bukan sekedar track nya yang sangat bersahabat dengan riding style nya, bukan.. Bukan itu.
Tapi ini kampung halamannya, tempat dia dilahirkan, tempat dia menemukan passionate, tempat dimana kejuaraan sekelas MotoGP mendapatkan pembalap terbaik sepanjang masa, tempat dimana tribun akan menjadi lautan kuning, tempat dimana nomor 46 bertebaran dimana-mana, tempat dimana tak-perduli-siapa-juaranya tapi kalian hanya akan mendengar namanya menggema sepanjang race.
Ini Mugello…
Lalu, apalagi yang bisa mereka harapkan selain melihat rider kebanggaannya berdiri tak terkalahkan diatas podium 1. Tempat dimana seharusnya dia berada. Bukan terseret menjauh dr race lalu terhantam keras menabrak gravel dan mimpi itu hancur seketika. Tepat setelah garis start.
Miris? Kecewa? Tragis?
VERY.
Mugello – 3 Juni 2013
Free practice 1-3 sampai QP memberikan tanda bahwa Vale in a good pace. Dia benar-benar mempersiapkan dengan baik, dengan dipamerkannya helm La Tarta del Mugello sang maskot kura-kura dan tak lupa joke sindiran utk dirinya yang mengisyaratkan dia sedang mengejar ke 3 pembalap muda Dani Pedrosa, Marq marquez dan Jorge Lorenzo. Funny, huh?. He blame his self. Tapi, Ini Mugello. Dia siap bertarung dibarisan paling depan dengan para generasi dibawahnya.
Pos 7 row 3. Aku sama sekali tak khawatir. Ini Mugello. He can do anything.
Tapi….
Hanya beberapa menit setelah start, hanya beberapa saat dari garis start, nafas aku pun masih dalam 1helaan, rider masih berkerumun dalam 1barisan semua berjuang untuk berada dalam posisi terdepan.
Hanya dalam kedipan mata. Motor satelit Honda Gressini dengan no. 19 itu menyeret bagian bawah sang The Doctor, membawanya keluar race, menggiringnya jauh, menghantam gravel………………………….kill me now
motor terbalik terpental kencang begitu pula dengan Vale hingga ia sulit untuk bangun sendiri. Bad bad bad crashed! Oh, My Holly God!!!!. All i think is…… Is he ok? Is he can stand? I just don’t Fvckin’ care with the race. Vale harus bangun dan berhenti mengkhawatirkan berjuta mata yang menatapnya panik tak percaya atas apa yang baru saja terjadi.
Dia bangun dan mampu berjalan. Walau dengan bantuan marshal.
It’s more than a race… It’s HOPE,
It’s more than a race… it’s a PRIDE,
It’s more than a race… it’s The Rider and his the best fans in the world.
But…
Yeah, that Thing Happened again.
He crashed. Again.
In Mugello.
May i repeat? Yes, MUGELLO.
Bukan sekedar sirkuit kesukaan.
bukan sekedar track nya yang sangat bersahabat dengan riding style nya, bukan.. Bukan itu.
Tapi ini kampung halamannya, tempat dia dilahirkan, tempat dia menemukan passionate, tempat dimana kejuaraan sekelas MotoGP mendapatkan pembalap terbaik sepanjang masa, tempat dimana tribun akan menjadi lautan kuning, tempat dimana nomor 46 bertebaran dimana-mana, tempat dimana tak-perduli-siapa-juaranya tapi kalian hanya akan mendengar namanya menggema sepanjang race.
Ini Mugello…
Lalu, apalagi yang bisa mereka harapkan selain melihat rider kebanggaannya berdiri tak terkalahkan diatas podium 1. Tempat dimana seharusnya dia berada. Bukan terseret menjauh dr race lalu terhantam keras menabrak gravel dan mimpi itu hancur seketika. Tepat setelah garis start.
Miris? Kecewa? Tragis?
VERY.
Mugello – 3 Juni 2013
Free practice 1-3 sampai QP memberikan tanda bahwa Vale in a good pace. Dia benar-benar mempersiapkan dengan baik, dengan dipamerkannya helm La Tarta del Mugello sang maskot kura-kura dan tak lupa joke sindiran utk dirinya yang mengisyaratkan dia sedang mengejar ke 3 pembalap muda Dani Pedrosa, Marq marquez dan Jorge Lorenzo. Funny, huh?. He blame his self. Tapi, Ini Mugello. Dia siap bertarung dibarisan paling depan dengan para generasi dibawahnya.
Pos 7 row 3. Aku sama sekali tak khawatir. Ini Mugello. He can do anything.
Tapi….
Hanya beberapa menit setelah start, hanya beberapa saat dari garis start, nafas aku pun masih dalam 1helaan, rider masih berkerumun dalam 1barisan semua berjuang untuk berada dalam posisi terdepan.
Hanya dalam kedipan mata. Motor satelit Honda Gressini dengan no. 19 itu menyeret bagian bawah sang The Doctor, membawanya keluar race, menggiringnya jauh, menghantam gravel………………………….kill me now
motor terbalik terpental kencang begitu pula dengan Vale hingga ia sulit untuk bangun sendiri. Bad bad bad crashed! Oh, My Holly God!!!!. All i think is…… Is he ok? Is he can stand? I just don’t Fvckin’ care with the race. Vale harus bangun dan berhenti mengkhawatirkan berjuta mata yang menatapnya panik tak percaya atas apa yang baru saja terjadi.
Dia bangun dan mampu berjalan. Walau dengan bantuan marshal.
Thank God!!!!!
Kamera mengarah ke paddock 46. Vale di shoot dengan sangat jelas. He smile……… Clearly, the best smile. SERIOUSLY, VALE????????? U don’t even mad, u don’t look disappointed , or maybe u hide it. God… Dia bahkan masi bisa tersenyum. How could….? Oh, i forgot That’s Valentino Rossi.
Done. Kelar. The end.
Setelah investigasi yang ternyata hasilnya mengatakan bahwa itu semua adalah race incident. ( nice, huh? )
Begitupun dari semua wawancara Vale, tak ada sedikitpun dia menyalahkan No. 19 atau sengaja membuat drama ( u know what i mean ). Dia berjiwa besar. Dia menerimanya. So are we. ( even it’s so hard)
No pinalty for 19. No hope.
INI MUGELLO.
Kenapa harus mugello, Alvaro Bautista? Tak tahukah dia..betapa race ini begitu penting untuk seorang Vale? Untuk kami? Tak tahukah dia.. Betapa ini lebih dari sebuah race? Tak tahukah dia.. Berjuta fans berharap banyak sang rider italia berbangga diri didepan massa nya sendiri? Tak tahukah dia… Sudah semenjak tahun 2010 podium 1 itu tidak ditempati oleh yang seharusnya? Tak tahukah dia…
It’s Mugello, baby… You know it’s hurt.
_________________________________________________
Cut me down. But, it’s you who have further to fall. Raise ur voice, sticks and stones may BREAK MY BONES. U shoot me down~ but WE WON’T FALL. HE IS TITANIUM
_________________________________________________
Tak kan pernah ada kata-kata yang tepat untuk mewakili rasa. Sudah seri ke 5. Banyak hal pahit yang seharusnya tidak ada.
Andai kejadian itu tidak terjadi, aku yakin kini kita sedang bersuka cita. Sedang menikmati kebahagiaan tak terkira. Sedang menyaksikan sang idola bahagia bersama jutaan fans Tavullia. Sedang tertawa menyaksikan para haters berusaha susah payah mencari alasan kenapa yang mereka katakan sudah tua ternyata mampu melibas generasi muda.
Tapi, itu sirna. Tavullia pun tak percaya.
Akhirnya dengan kekuatan permintaan jutaan para fans, sang idola naik ke podium dan (seperti biasa) melambaikan tangan memberikan senyuman yang ajaibnya menenangkan.
Only he can do that. Only Valentino Rossi. Repeat after me? It’s Valentino Rossi.
It’s Mugello, baby…. It’s VR|46
See u 2 weeks later in Catalunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar